Polres Pacitan Tetapkan Desa Hadiwarno Pacitan Raih Predikat Desa Percontohan P2B Terbaik | Polres Pacitan

Polres Pacitan Tetapkan Desa Hadiwarno Pacitan Raih Predikat Desa Percontohan P2B Terbaik

PACITAN – Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang diinisiasi oleh Polres Pacitan bersama Pemerintah Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, menunjukkan hasil nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Desa ini resmi ditetapkan sebagai Desa Percontohan P2B Terbaik oleh tim penilai dari Polres Pacitan.

Penilaian dilakukan dalam rentang 22 hingga 25 April 2025 oleh gabungan personel Bag SDM dan Satbinmas Polres Pacitan di seluruh rayon polsek. Salah satu aspek utama penilaian meliputi keberagaman pangan lokal, proses pembibitan, sinergi antar pihak, hingga manfaat sosial-ekonomi yang ditimbulkan.

Peninjauan langsung ke Desa Hadiwarno dilaksanakan pada 23 April 2025 dipimpin oleh PS. Kasatbinmas Polres Pacitan, Iptu Didik Puji Hartono, S.H., yang memimpin tim penilai di lapangan. Dalam pemaparan programnya, Kepala Desa Hadiwarno, Mulyono, S.Pd, menyampaikan semangat kolaborasi warga dan aparat desa melalui gerakan BU SUYAMI SI CENTING (Buah, Sayur, Ayam, Ikan, Siap Cegah Stunting).

“Program P2B ini kami jalankan dengan sinergi antara pemerintah desa, kelompok tani, kelompok wanita tani, dan Bhabinkamtibmas. Pengolahan hasil panen kami lakukan mandiri oleh ibu-ibu PKK dan digunakan untuk memenuhi gizi balita dalam kegiatan posyandu,” terang Mulyono.

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, atas dukungan yang diberikan dalam bentuk penggerak polisi desa. “Berkat pendampingan dari Bapak Kapolres dan jajarannya, angka stunting di desa kami turun signifikan dari 26 menjadi 12,” ujar Mulyono.

Sementara itu, dalam catatan resmi kegiatan, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, S.H., S.I.K., M.I.K. menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyatakan, “Pemanfaatan lahan tidur menjadi penting. Kami berharap langkah ini bisa menjadi solusi mandiri pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.”

Desa Hadiwarno dipandang unggul dari tiga aspek kunci:

1. Sinergitas Tiga Pilar Desa: Kepala Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas terbukti aktif dan kompak dalam merancang, melaksanakan, dan mengawasi program ketahanan pangan. Kegiatan seperti gotong royong dan musyawarah rutin menjadi bagian dari budaya desa yang mengakar.

2. Pemanfaatan Potensi Ekonomi Lokal: Masyarakat secara mandiri mengelola pekarangan dengan menanam sayur, buah, beternak ayam dan kambing, serta budidaya ikan air tawar dan udang vaname. Produk olahan seperti pudding dan stik dari labu madu juga dijual, meningkatkan pendapatan keluarga.

3. Tepat Sasaran dan Berkelanjutan: Seluruh program dilaksanakan secara efektif dan menyentuh langsung kebutuhan warga. Karena itulah Desa Hadiwarno dinilai layak dijadikan rujukan desa-desa lain dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Kapolres Ayub menambahkan, ke depan kolaborasi dengan dinas dan instansi terkait harus terus ditingkatkan. “Kami harap program ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendapat ridho Allah SWT,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan lokal, tetapi juga sebagai inspirasi untuk desa-desa lain agar mengembangkan potensi sumber daya alam secara optimal, demi Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *