PACITAN – Gebrakan sigap langsung terasa di Pacitan begitu AKBP Ayub Diponegoro Azhar resmi menjabat sebagai Kapolres pada Jumat (19/4/2025).
Mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini tak menunggu lama untuk meluncurkan inovasi pelayanan publik bertajuk “WADUL Kapolres,” akronim dari wadah pengaduan langsung dengan Kapolres Pacitan.
Mengutip informasi dari laman Instagram Humas Polres Pacitan, masyarakat kini memiliki akses mudah melalui lima nomor WhatsApp khusus.
Layanan ini mencakup berbagai kebutuhan, mulai dari sambungan langsung ke Kapolres (082149492002), Dumas Presisi (081232746279), pengaduan kasus pelecehan seksual (085335461822), piket Reskrim (08113289777), hingga pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) (081252992550).
Selain itu, Polres Pacitan juga mengaktifkan Layanan Laporan Masyarakat melalui call center 110.
“Jangan ragu untuk melaporkan keluhan masyarakat terkait kamtibmas, kami siap membantu,” demikian bunyi keterangan dalam unggahan akun Instagram Humas Polres Pacitan, menyiratkan komitmen kuat untuk merespons kebutuhan masyarakat.
Tongkat komando Polres Pacitan secara resmi berpindah dari AKBP Agung Nugroho ke tangan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.
Momen haru dan hangat mewarnai acara pisah sambut Kapolres Pacitan dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan yang berlangsung khidmat di Pendopo Kabupaten pada Kamis (17/4/2025) malam. Keesokan harinya, Kapolres Ayub menjalani tradisi pedang pora sebagai simbol penyambutan di Mapolres Pacitan.
Dalam sambutannya saat pisah sambut dengan Bupati Pacitan, Kapolres Ayub mengharapkan dukungan doa restu serta sinergi dari seluruh elemen masyarakat, terutama Forkopimda, tokoh agama, dan segenap warga Pacitan.
“Saya yakin dan percaya, untuk menciptakan keamanan dan ketertiban diperlukan kerjasama yang harmonis dari semua komponen,”tegas AKBP Ayub Diponegoro Azhar.
Ia menyebut, selama ini Pacitan dikenal sebagai daerah kondusif dan masyarakatnya ramah. Ia pun berkomitmen melanjutkan perjuangan para seniornya untuk menciptakan situasi aman, tenteram, dan damai di wilayah itu.
“Kami mohon doa restu dan dukungan semua pihak, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat Pacitan. Semoga kehadiran kami membawa kebermanfaatan bagi semuanya,”ujar AKBP Ayub.
Bagi sebagian kalangan di Jawa Timur, nama AKBP Ayub Diponegoro Azhar bukanlah sosok asing. Ia memiliki rekam jejak yang kaya di bidang reserse.
Sebelum mengemban tugas di Pacitan, Ayub pernah dipercaya sebagai Kasatreskrim Polres Sidoarjo dan Kasatreskrim Polres Gresik.
Pengalamannya menangani berbagai kasus kompleks menjadikannya figur yang disegani dan dihormati.
Salah satu aksi heroik yang masih terpatri dalam ingatan publik adalah keberhasilannya membongkar kasus penculikan dan penyanderaan seorang siswa SD di Gresik pada tahun 2014.
Dengan kepemimpinan yang sigap, dia memimpin langsung operasi penyelamatan yang melibatkan kolaborasi apik antara personel kepolisian dan Kodim Gresik. Aksi cepat dan tepat ini sempat menjadi perbincangan hangat dan mendapatkan apresiasi.
Tak hanya malang melintang di kepolisian daerah, Ayub juga pernah menjadi bagian dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai Pamen, bahkan dipercaya menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selama bertugas di lembaga antirasuah tersebut, Ayub turut berperan dalam mengungkap berbagai kasus korupsi besar yang melibatkan para petinggi negara dan pihak swasta.