Diduga penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh, Warga Punung ditemukan meninggal di dunia di tengah sawah | Polres Pacitan

Diduga penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh, Warga Punung ditemukan meninggal di dunia di tengah sawah

3272e1ce-a8d6-4bf9-971f-17cd20e8e76bpolrespacitan.id. PACITAN. Warga Desa Punung digegerkan dengan penemuan mayat seorang laki laki di tengah sawah. Sesosok jasad laki laki paruh baya ditemukan warga dengan posisi tengkurap di tengah sawah warga Dusun Pakis , Ds./Kec. Punung Kab Pacitan pada Senin, 3 April 2017 sekira jam 06.30 Wib.

Korban yang diketahui bernama Suratno, 49 tahun warga Dusun Pakis , Ds./Kec. Punung Kab Pacitan diketahui sebelum kejadian berangkat  pergi ke sawah sekitar jam 05.00 wib. Sekitar jam 06.30 wib, korban awalnya diketahui oleh warga yang sedang berada di sawah. Warga yang mengenal sosok korban memanggil namun tidak ada jawaban, selanjutnya menghampiri korban ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di sawah milik korban yang saat itu dalam kondisi berlumpur.

Kapolsek Punung AKP Basuki Santoso membenarkan jika di wilayahnya telah ditemukan korban meninggal dunia di sawah. Menurutnya korban ditemukan warga tetangga sawahnya dalam posisi tengkurap di tengah sawah dalam kondis sudah tak bernyawa dengan menggunakan kaos warna orange.

“Warga yang mengetahui pada awalnya memanggil manggil korban, karena tidak ada jawaban selanjutnya didekati ternyata korban sudah tengkurap dalam keadaan meninggal dunia. Dari keterangan pihak keluarga diketahui korban memiliki riwayat Epilepsi dan sering mengeluh pusing,” jelas AKP Basuki.

Selanjutnya pihak kepolisian sektor Punung bersama warga mengevakuasi korban ke Puskesmas Punung. Dari hasil Visum tidak diketemukan luka maupun bekas tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia diperkirakan karena penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh kemudian jatuh dalam posisi tengkurap di dalam sawah yg berlumpur sehingga menyebabkan Emboli paru (paru paru kemasukan air dan sulit bernafas karena kurang suplay Oksigen). (hr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *