Seorang Kakek di Bandar nekat gantung diri di pohon Mlinjo | Polres Pacitan

Seorang Kakek di Bandar nekat gantung diri di pohon Mlinjo

d549fe24-9dbf-409d-9203-af9bc3ebf6d9PACITAN, polrespacitan.id – Anggota Polsek Bandar kembali disibukkan dengan evakuasi dan olah kejadian perkara adanya Kasus ganting diri yang terjadi di Dusun Weru Teklok, Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar pada Rabu (15/2).

Korban gantung diri yang diketahui bernama Wagiyo (85), warga Dusun Weru Teklok, Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar , nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali berwarna biru di pohon mlinjo di perkebunan yang tidak jauh dari rumahnya..

Kapolsek Bandar AKP Djamin mengungkapkan jika kejadian yang diketahui oleh anak korban tersebut berawal ketika Ginen, anak kandung korban beserta Yati, istri korban, pulang dari sawah sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (15/2) kemarin. Saat itu Yati langsung menuju kamar guna melihat keberadaan suaminya. Namun korban tidak ada di tempat. Mendapati suaminya pergi tanpa pamit, ia pun meminta kepada Ginen untuk mencari tahu keberadaan suaminya tersebut. setelah sdri. Ginen mencari di pekarangan rumah diketahui korban telah meninggal dunia dengan cara menggantung di pohon mlinjo di pekarangan dekat rumah korban kemudian sdr. Ginen ( anak kandung korban ) berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

“Korban memang sempat meninggalkan kamar tidur. Namun saat ditemukan anaknya, korban sudah tergantung di bawah pohon melinjo di sekitar pekarangan rumah. Ternyata korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali senar berwarna biru,” jelasnya.

Mendapati peristiwa tak semestinya itu, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Bandar. Sejurus kemudian, beberapa petugas langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan dan evakuasi terhadap mayat korban.

Hasil pemeriksaan awal tidak diketemukan tanda tanda penganiayaan terhadap korban dan korban murni gantung diri. Setelah korban dievakuasi dan diperiksa oleh tim kesehatan kemudian korban diserahkan kepada pihak desa dan keluarga untuk dimakamkan sebagai mana mestinya. Dan atas kejadian tersebut pihak Keluarga korban telah menerima kematian korban. (hr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *